Jumat, 10 Desember 2010

Ayah ku itu seorang penjahit

^kmaren sore iseng2 buka tulisan2 lama di laptop. Ada folder khusus yang aku sediain untuk tempat tulisan2 yang aku ketik dan ak rencanain untuk ak posting ke blog ini, mungkin lebih tepatnya tempat tulisan2 isengku. Dan ini adalah tulisanku yang dulu belum sempat ku post ke blog ini, tulisan ketika liburan semester kemaren, ketika waktu aku habiskan dirumah menyaksikan kesibukan ayah ku …. LET’S READ ….!!!^



Ayahku,,

Emmm … aku lebih nyaman memanggilnya bapak.
Bapakku itu bukan manusia yang sempurna , beliau hanya manusia biasa yang terlihat luar biasa di mataku.

Bapakku itu seorang penjahit, penjahit rumahan. meski beliau lebih suka dipanggil buruh jahit. Alasannya karna beliau hanya orang yang disuruh-suruh orang …

Bapak tidak memiliki title akademis di belakang namanya, karna beliau hanya lulusan kejar paket A.

Bapak tidak memiliki seragam dinas ataupun jam kerja tetap. Baju kerjanya hanya kaos lusuh atau kadang hem pendek yang juga berbahan kaos dengan celana panjangnya. Jam kerjanya setiap saat beliau mau tergantung keadaan. Kadang pagi sekali sudah mulai berkutat dengan kain tapi kadang beliau mulai agak siangan,

Bapak seorang penjahit yang pastinya akan selalu bermain2 dengan kain dan benang penuh warna. Namun lucunya beliau ^buta warna^. Beliau sulit membedakan warna hijau, merah, biru tua, dll … untuk itulah beliau selalu memanggil anaknya untuk bertanya tentang warna yang dibutuhkan.

Kalau sedang masa2 seperti sekarang, masa ajaran baru. Seluruh rumah penuh dengan kain seragam sekolah dari SMP maupun SMA. Saat seperti ini biasanya beliau akan jarang tersenyum.
Wajarlah dengan tekanan harus selesai semua dalam waktu bersamaan. Pagi-pagi beliau uda berkutat dengan mesin jahit, kain dan benang. Sarapan pukul 11 atau 12 siang sudah biasa bagi beliau. Seharian full akan duduk didepan mesin bahkan akan lanjut sampai malam hari. Biasanya malam hari beliau khususkan untuk bagian memotong-motong kain menjadi pola2. Ketika dimalam hari bapak-bapak lain sedang bercengkrama dengan keluarganya masing2, bapak masih sibuk bercengkrama dengan pekerjaannya. Suara mesin jahit masih terdengar …

Mungkin bapak lelah, tapi beliau tidak boleh berhenti karna itulah tanggungannya. Aku lihat kondisi kesehatannya mulai turun , beliau mengeluh sedikit flu tapi beliau tak bisa berbuat apa-apa kecuali harus tetep menyelesaikannya.


Bapak,

Bapak dengan pekerjaannya itu, dengan semangadnya itu, dengan kerja kerasnya itu, membuat aku melihatnya sebagai bapak yang luar biasa.

Karna dengan pekerjaan itu, bapak bisa memberikan kehidupan yang layak dan cukup untuk kami dan yang pasti dengan pekerjaannya itu bapak telah mampu menambahkan title di depan namanya. Lebih indah (menurutku) dari pada sekedar title akademis.

Fighting bapak!!!! Semangadhhh!!!!

Teruntuk bapak ku tercinta,


^H. Syamsiadi ^


(Kamis, 16 July 2010 jam 23.00 WIB)

Tidak ada komentar: