Selasa, 07 September 2010

kaDang memanG ada ceRita daLam peRjaLanan iNi

Perjalanan dari solo ke rumah atau dari rumah ke solo yang memakan waktu +- 4 jam itu memang kadang menyisakan sebuah cerita yang berbeda. Entah kejadian yang memang aneh menurut saia, kejadian yang saia lebih2kan padahal biasa2 saja, kejadian mengharukan ataupun kejadian lainnya.

Siang itu habis dzuhur, saia diantar ayah saia ke kemalangan (sebuah tempat seperti halte tapi sebenarnya bukan halte). Sebelumnya kami mampir dulu ke bank BRI guna mengantarkan suatu barang untuk kakak perempuan saia sedang magang untuk membuat tugas akhirnya. Setelah itu kami segera ke kemalangan yang jaraknya dekat dengan bank BRI, disana saat menunggu bus kami bertemu adik perempuan saia sedang jalan kaki pulang sekolah (jarak kemalangan dengan SMP adik saia juga dekat). Ahirnya adik saia memilih pulang bersama ayah saia daripada dengan teman2nya, tentunya dia harus menunggu saia “dapat” bus terlebih dahulu.

Tak menunggu lama bus jurusan purwokerto-semarang datang (yup, saia memang harus naik jurusan purwokwerto-semarang dulu kemudian turun di terminal bawen dan dilanjutkan dengan bus semarang-solo). Setelah cium tangan ayah dan adik, saia segera naik bus itu, dan cerita pertama dimulai …

Ayah saia, tak akan pernah pulang dulu sebelum bus yang saia tumpangi jalan. Dan kadang beliau sering ikut naik ke bus dan berbicara dengan volume sedikit keras untuk menyuruh saia duduk di depan (padahal saia selalu mencari tempat duduk yang masih kosong tak ada sampingnya entah itu didepan atau dibelakang, hehehe … agar lebih luas tentunya =D). Awalnya saia malu soalnya kadang beliau bicara seolah2 saia baru pertama kali naik bus sendiri (padahal udah 3 tahun bolak-balik sendiri). Tapi kemudian saia gag malu lagi, saia malah kadang terharu. Yupz, mungkin ayah saia memang bukan orang yang sempurna tapi saat2 dimana beliau mengantarkan kami selalu ku lihat rasa sayang beliau terhadap saia begitu besar.

Bus berjalan sedikit lambat dari biasanya dan kemudian berhenti cukup lama di terminal temanggung (nge-time bahasa lainnya,) kemudian cerita ke dua dimulai …

Saat nge-time gini seperti biasa selalu diisi oleh suara2 pedagang asongan menawarkan jualannya dan tentu saja tak ketinggalan untuk mengisinya adalah pengamen. Dan kali ini saia begitu menikmati lagu yang dibawakan oleh pengamen. Saia lupa lagu apa tapi memang enak didengar, dimainkan dengan gitar dan harmonika dengan apik oleh pengamennya. Meski saia juga gag begitu paham dengan musik tapi saia merasa apa yang dibawakan pengamen itu adalah sebuah karya yang bagus. Hehehehe … Mungkin itu salah satu pengamen yang berkualitas diantara pengamen2 yang asbun alias asal bunyi.

Saia berani mengatakan pengamen itu adalah berkualitas bukan hanya karena permainan musiknya yang bagus tapi juga sikapnya yang baik, dan cerita ketiga dimulai ……………

Bus masih nge-time sampai beberapa saat dan setelah pengamen itu keluar hanya tersisa sedikit suara pedangang asongan yang menawarkan getuk khas magelang seharga Rp.7000,- itu dengan lantangnya. Saia sebenarnya sedikit berminat untuk membeli. Namun, karena terlalu mahal saia urungkan niat saia. Kemudian saia memilih untuk melihat suasana diluar bus dengan menengok ke arah jendela disamping saia.

Tiba2 saja ada suara berdecit dari bus yang mengerem mendadak, ternyata bus itu hampir menabrak seorang bapak2 yang buta. Dan bersamaan dengan itu ada seorang pemuda yang berlari kea rah bapak yang buta itu kemudian menuntunnya ke pinggir dan menanyainya. Dari gerak bibirnya kurasa pemuda itu menanyai tujuan bapak itu. Dan sepertinya bapak itu mau ke semarang. Pemuda itu kemudian menuntunya ke bus yang sama dengan yang saia tumpangi. Taukah anda siapa pemuda itu ? dia adalah pengamen yang sebelumnya mengamen di bus saia tadi.

Disaat yang lainnya tak bergerak sama sekali (termasuk saia yang ada didalam bus) dan tak peduli karna sibuk dengan aktifitasnya masing2. Pemuda itu mengambil tindakan untuk menolong bapak yang tidak bisa melihat itu. Dan saia hanya memandang kagum dengan pemuda pengamen yang terlihat lebih bersih daripada pengamen lainnya. Wowww ….. ternyata masih banyak orang baik di negara ini … =D

Selanjutnya bus sudah mulai akan berangkat ketika tiba2 ada seorang ibu2 dan anaknya sedang menuntun anak perempuan yang lainnya untuk naik ke bus yang sama dengan bus yang saia tumpangi. Hmmmm, sepertinya hari ini dalam perjalanan ini Allah menakdirkan saia untuk bertemu dengan beberapa orang yang memiliki 1 kekurangan di fisiknya yaitu tidak bisa melihat. Karna tidak hanya 2 orang tersebut tetapi juga saat saia sampai di terminal bawen dan berpindah ke bus jurusan semarang-solo saia juga bertemu dengan seorang wanita sekitar umur 20-an sedang menggandeng seorang bapak2 sampai bapak itu duduk di dalam bus yang saia tumpangi. Setelah saia perhatikan ternyata bapak tersebut tidak dapat melihat.

Ku kira mbak2 yang tadi mengantar bapak tersebut adalah keluarganya tapi ternyata bukan, karna mbak tersebut turun duluan di sruwen. Sepanjang perjalanan bapak yang tidak bisa melihat itu duduk di samping seorang bapak2 separuh baya yang terlihat ramah. Mereka berdua terlihat mulai berbincang2. Dan karna duduknya dekat dengan tempat duduk saia, sedikit2 saia bisa mencuri dengar apa yang sedang dibicarakan. Bapak yang tidak bisa melihat itu ternyata sedang mau ke boyolali mau ke rumah anaknya dan beliau berangkat dari panti sosial di temanggung. Saia sedikit tertarik mendengarnya dan mulai menoleh kearah bapak tersebut untuk memperhatikannya. Saia lihat pada awalnya beliau terlihat minder saat diajak ngobrol terutama saat beliau mengatakan dari sebuah panti sosial. Namun, bebrapa saat kemudian saia melihat perbincangan mulai terasa akrab dan tak terlihat lagi raut muka minder dari beliau. Mungkin itu juga dikarenakan cara bapak yang mengajak ngobrol begitu ramah dan bersikap biasa. Dari pencurian dengar itu saia tau bahwa bapak itu dulunya bisa melihat dan karena suatu hal (kurang tau penyebabnya) Allah mengambil penglihatannya. Awalnya selama 2 tahun beliau frustasi namun sekarang beliau sudah bisa menerima keadaan yang ada. Beliau mulai memiliki kegiatan yang bermanfaat di panti sosial.

Hari itu saia merasa Allah sengaja mempertemukan saia dengan orang2 yang terlihat memiliki kekurangan yaitu tidak dapat melihat (meski saia yakin dibalik kekurangan yang dimiliki mereka memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang normal lainnya).
Kayak mau nglihatin ke saia bahwa saia harus bersyukur dengan keadaan saia. Apalagi selain itu dalam perjalanan hari itu saya juga diperlihatkan dengan seorang bapak yang kesulitan berjalan dan seorang pelajar yang (maaf) seperti tidak memiliki leher.

Tanpa bermaksud merendahkan karna saia yakin Allah itu adil sehingga mereka yang dari luar terlihat kekurangan selalu memiliki “suatu hal” yang spesial yang tidak dimiliki oleh orang yang normal. Saia merasa kembali diingatkan oleh-Nya … “bersyukurlah, dengan keadaan fisik yang sempurna tanpa kekurangan. Maka manfaatkanlah untuk hal baik

And I keep to try it …………………. !!!

Tidak ada komentar: